Narasi ini hadir bersamaan dengan ingatan akan satu hal. Mungkin hal sederhana saja, sekedar mengingat kapan bumi ini ketambahan satu penghuninya. Meskipun waktu itu aku tak disana, tapi keyakinan mengatakan; gambaran suasana saat itu sedih dan haru semburat menjadi satu.
Kekhawatiran meniti perjalanan hidup pasti segera hadir menyapa. Tapi, manusia kuat akan bisa membersamai rasa khawatir itu. Buktinya, sampai saat ini kamu masih bertahan, bukan?
Kali ini, ada yang hadir memberi sapaan;
Terima kasih, sudah hadir.
Terima kasih, sudah bertahan.
Terima kasih, sudah berjuang.
Walaupun tidak ada kepastian yang benar-benar pasti di bumi.
Nominal angka dalam usia-mu, sudah pasti bertambah.
Ada banyak harap dan biarlah do’a yang mendekap seluruh pengharapan.
Selamat ulang tahun. Usia-mu kini bertambah.
Semoga segala hal baik kian bertambah.
Sebagai penutup, jangan lupa untuk berterima kasih pada diri sendiri.
Jiwa-mu juga butuh diapresiasi, pun jangan lupa memaafkan segala hal buruk. Hehe.