Nggak Tahu Juga

Zee
2 min readNov 12, 2019

--

“Teh, pemimpin ideal itu seperti apa sih menurut Teteh?”, sapanya di sore hari usai kelas.

Satu kalimat pertanyaan yang membuat saya kebingungan menjawabnya.

Dulu, saya dengan mudahnya menjawab pertanyaan serupa dengan teori dan pemahaman yang saya miliki.

Namun, semakin kesini, saya malah berpikir; Tidak ada pemimpin yang ideal.

Setiap kepemimpinan memiliki gaya-nya masing-masing.

Tapi, hal itu tidak menjawab pertanyaannya.

“Teh? saya salah pertanyaan ya?”, tanya nya kembali karena heran melihat saya yang hanya bengong dengan tatapan kosong.

Pemimpin Ideal?

Menurut KBBI,

Ideal; Sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki.

Menurut saya, pemimpin pasti memiliki versi terbaiknya sendiri bagaimana ia merangkul orang-orang disekitarnya.

Namun, jika pertanyaannya pemimpin yang saya cita-citakan seperti apa? Seperti beginilah kurang lebih;

ia adalah petunjuk yang menentukan arah hendak kemana.

ia yang mampu menjadi penengah, di tengah tajamnya perdebatan.

ia yang mampu mencari celah, di tengah tebalnya permasalahan.

ia yang mampu membawa kembali, di tengah lepasnya seluruh kendali.

ia yang mampu menjadi penyejuk, di tengah panasnya perbedaan.

ia yang mampu memberi keputusan, dengan tidak mengutamakan kepentingan pribadi, namun bersama.

ia yang mampu tetap berdiri tegak, di tengah kerasnya terpaan badai.

Namun, bukan begitu seutuhnya sayang.

Pemimpin seringkali dijadikan tumbal.

Tak jarang ia disalahkan di tengah hancurnya permasalahan.

Tak jarang pula ia dituntut ini-itu, sampai bingung mana yang harus ia kendalikan.

Pemimpin juga manusia.

ia sama-sama memiliki hati yang bisa rapuh.

ia sama-sama memiliki raga yang bisa penat.

Tuntutlah ia dengan manusiawi.

Hargai ia sebagaimana versinya.

Tegurlah ia ketika memang kurang ‘pas’.

Mencibir tiada guna.

Menghakimi jangan terlalu.

Ia sama seperti kita, masih sama-sama belajar.

Bukankah membersamai dan tumbuh bersama akan lebih indah?

Jika tulisan ini tidak menjawab keidealan seorang pemimpin. Bagus!

Karena semua memiliki pemahamannya sendiri mengenai idealnya seorang pemimpin.

“Tapi, aku menangkap poin yang Teteh maksud”.

Terima kasih Adik, kau memang selalu menghargai opini saya sebagai manusia. Terlepas kau setuju ataupun berbeda pandang.

--

--

Zee
Zee

Written by Zee

I captured each moment through the art of writing

No responses yet