“Cukupkanlah, ikatanmu… Relakanlah yang tak seharusnya untukmu. Yang sebaiknya kau jaga adalah dirimu sendiri”. Kunto Aji — Bungsu
Salah satu lagu mantra-mantra Maz Kun yang menjadi kesukaan saya. Melalui sebuah lirik yang sangat menyentuh hati dan logika saya.
Lagu Bungsu tersebut menyadarkan saya, bahwa dalam hal apapun, segala sesuatu yang memang ditakdirkan bukan untuk kita, tidak seharusnya digenggam terlalu erat. Banyak ikatan yang masih susah dilepas ketika sudah terlanjur nyaman, misal dalam suatu momen kita terlalu menggenggam erat rasa bahagia, sampai ketika sedih datang, enggan untuk melepas rasa bahagia tersebut lalu pada akhirnya merasa kalah dan lupa menikmati serta menarik hal positif dari rasa sedihnya hanya karena terlalu menuruti kemauan diri sendiri.
Begitu pula perihal terpaut rasa dengan seseorang pun juga demikian, ada beberapa orang yang rela mati-matian berjuang sendirian tanpa memerdulikan logika bahwa yang diperjuangkan sudah menjadi tak acuh. Mencukupkan segala ikatan memang bukan suatu hal yang mudah, semua butuh waktu dan prosesnya masing-masing. Namun, ketika logika juga ikut bekerja, maka melepaskan dan merelakan segala sesuatu yang memang sudah tidak seharusnya diikat kembali, akan menjadi pilihan menyakitkan namun bisa menjadi suatu hal yang berdampak lebih baik dalam jangka waktu panjang.
Terus-terusan tenggelam dalam keresahan sungguh tidak mengenakkan, bukan? Alasan apalagi yang mau diadukan? Belum cukup puas kah tenggelam dalam keresahan sendiri?
Terhitung mulai detik ini, mari belajar melepaskan segala sesuatu yang memang bukan untuk kita. Berat, namun bisa perlahan-lahan.
-di malam yang sangat panas karena ini Surabaya-
