Kepingan timah-timah kecil untuk memberi jarak antar susunan huruf.
Spasi yang menakutkan beradu dengan ia yang membutuhkan.
Mencoba sehari, memberi arti seribu kali alasan.
Jarak yang disusun antar frasa menghadirkan kesan indah.
Namun, spasi yang hadir pada tiap huruf menghamburkan susunan semestinya.
Spasi membutuhkan akal nurani.
Menciptakan sekat-sekat mengandalkan kepandaian jemari memainkan perannya.
Jarak — yang diciptakan jangan terlalu lama dan jauh.
Bila spasi hanya terpatri pada raga, lantas jiwa belum berani menggunakan kebutuhan sekatnya?
Bagaimana, puan akan merasa bahagia seutuhnya?