Q.S Al-Mulk: 23 — satu ayat yang mampu menegur hati penuh keingkaran terhadap nikmat-Nya.
Seringkali, segala problematika hidup membuat nurani dan akal lupa untuk berterima kasih pada Tuhan atas apa yang terlihat maupun tidak terlihat.
Dalam satu momen tertentu, terkadang ada hati dan pikiran yang sedang dipenuhi dengan kekeruhan.
Mulai dari benci akan keadaan yang sedang terjadi.
Membandingkan satu masalah milik pribadi dengan yang lain.
Sampai merasa lelah dan selalu merasa kurang atas kondisi realita yang sedang dijalani.
Dibalik kondisi yang seperti itu, tak jarang akal dan nurani selalu mencari celah akan nikmat-Nya untuk mensyukuri hal-hal kecil yang paling mendasar. Mungkin keadaan sudah merubah kejernihan pikiran, membuat kekeruhan hati. Ternyata ada hal lain, yang membuat jiwa tetap merasa bersyukur sekali pun melewati hari-hari yang terasa sangat berat.
Barangkali penglihatan perlu memejamkan keluasan dan ketajamannya sejenak.
Barangkali pendengaran perlu disunyikan dari kebisingan.
Barangkali kekeruhan jiwa perlu diberi rehat sementara.
Sedikit rasa syukur yang membuat diri teringat kembali akan segala nikmat-Nya .
Memiliki penglihatan yang mampu memandang apa yang ingin dilihat.
Memiliki pendengaran yang mampu membantu pandangan mengetahui dan mempelajari hal-hal baru.
;hal-hal yang sering membuat pemiliknya lupa akan kenikmatan-Nya.
Hal kecil yang membuat kekeruhan hati berangsur pulih.
Menjadikan kebisingan jiwa kembali terasa damai.
Penglihatan dan pendengaran, merupakan perpaduan sempurna. Ketika penglihatan sedang ingin terpejam dari banyaknya pandangan, masih ada pendengaran yang mau mendamaikan kembali isi kepala. Sebaliknya, ketika pendengaran ingin beristirahat dari suara bising, masih ada penglihatan yang mau membaca dengan penuh kesabaran tanpa mengeluarkan kebisingan.
Setiap hari, semoga rasa syukur yang terlatih terus bertambah — akan nikmat-Nya yang tidak pernah Dia ingkari, namun hati manusia yang suka luput.